Senin, 20 Februari 2012

DRIFT
 
Awal mula
Drifting tumbuh di Jepang sekitar petengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari reli ini di jalan pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka dan Nagano.

Pada tahun 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan mobilnya mengikuti apex (titik paling pinggir dari sebuah tikungan) dengan kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti tikungan itu.

Pada tahun 2001, Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiichi ‘Dorikin’ (Raja Drifting) Tsuchiya (pembalap turing dan juga ‘Bapak Drifting Profesional’) membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).

Jenis Mobil Untuk Drifting
Biasanya mobil-mobil yang diturunkan dalam ajang drifting adalah mobil-mobil yang berbobot ringan hingga sedang dengan tipe coupe/sedan dan menggunakan penggerak roda belakang atau FR (front engine, rear-wheel-drive) seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia, Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno (AE86). Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil/drift.

Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil-mobil yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FA (front engine, all-wheel-drive) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer Evolution dan penggerak roda depan FF (front engine, front-wheel-drive) juga ikut turun dalam ajang drifting. Kesulitan akan didapat apabila memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FF, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.

Ada tiga teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk memulai sebuah drift, yaitu Clutching (penggunaan kopling), Weight-Shifting (penggunaan berat kendaraan) dan Braking (penggunaan rem). Namun tidak semua mobil dapat melakukan teknik ini. Mobil FF (Front-engine, Front-wheel-drive) misalnya, mobil ini hanya bisa menggunakan teknik Braking (handbrake) yang akan mengurangi laju mobil jika dilakukan terus menerus, sehingga akan kesulitan jika menghadapi tikungan beruntun.

Mobil FR (Front-engine, Rear-wheel-drive) dan MR (Mid-engine, Rear-wheel-drive) mempunyai segudang teknik yang bisa diterapkan untuk drifting, diantaranya adalah :

HandBrake / E-Brake Drift
Pengemudi menarik rem tangan (bersamaan dengan menginjak kopling) saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi.Ketika traksi antara ban dan permukaan jalan sudah hilang, kopling di lepas, pedal gas ditekan dan lakukan countersteer.


Power Over
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Seketika injak pedal gas dalam-dalam, maka ban belakang mobil akan kaget dan mulai kehilangan traksi. Selanjutnya anda tahu kan? lakukan sesuatu pada setir.


Shift Lock
Teknik ini dilakukan dengan cara menurunkan posisi gigi menjadi lebih rendah ketika putaran mesin cukup tinggi. Hal ini membuat ban mengunci sesaat sehingga traksi hilang.


Clutch Kick
Sesuai namanya, teknik ini dilakukan dengan cara menendang kopling sehingga menimbulkan kejutan tenaga yang sangat besar pada roda. Ban belakang akan kehilangan traksinya. Catatan, lakukan teknik ini pada saat pedal gas masih anda injak, jika tidak maka teknik ini tidak akan berhasil.


Braking Drift
Inti dari braking drift sebenarnya memindahkan beban mobil ke bagian depan.
Pacu mobil dengan kencang, kemudian ketika masuk tikungan, injak pedal rem sehingga bobot pindah ke depan. Tahan kondisi kosong (tidak menginjak gas atau rem) sampai badan belakang mobil meluncur karena pengaruh beratnya, dan kemudian pedal gas langsung diinjak sehingga traksi ban belakang hilang kembali.


Feint
Teknik ini dipinjam dari teknik menikung pada balap Rally. Dengan kecepatan sekitar 30-45 mph, ambil sisi dalam tikungan. Lalu sekitar 25 meter dari titik tengah tikungan, belok ke sisi luar tikungan. Sekarang banting setir ke arah dalam tikungan (mobil akan meluncur karena beratnya), drift dimulai dan lakukan countersteer.
Keunggulan teknik ini adalah kecepatan mobil pada saat menikung tidak berkurang banyak sehingga kecepatan pada saat keluar tikungan cukup tinggi. Namun jangan sekali-sekali menggunakan teknik ini pada mobil yang memiliki titik pusat berat yang tinggi (misal: SUV), karena kemungkinan besar mobil akan berguling daripada meluncur.


Kansei / Accel.Off Drift
Accel. Off Drift dilakukan dengan cara mengangkat pedal gas saat akan menikung dengan kecepatan tinggi. Drift terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot mobil berpindah dari belakang ke depan.

Saat drift sudah tercipta dengan melakukan teknik yang benar, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah menjaga agar mobil tetap terkontrol. Untuk yang satu ini diperlukan keahlian dari si pengemudi dalam mengontrol kombinasi antara gas dan setir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar